RAJA KERTANEGARA memiliki ritual yang tidak biasa. Ritual tersebut dilakukan untuk menangkal serangan musuh, serta memakmurkan rakyatnya.
Ritual yang dilakukan Raja Kertanegara adalah menggelar pesta seks dan minuman keras (miras). Raja meyakini, ritual itu dilakukan sebagai pencerahan atau mencapai nirwana (kesempurnaan) bukan untuk kesenangan pribadi atau kenikmatan duniawi semata.
Ritual ini didasarkan pada ajaran yang dianut raja, yakni Buddha yang mengenal aliran Tantrayana kiri.
Istilah Tantrayana ini berasal dari akar kata “Tan” yang artinya memaparkan kesaktian atau kekuatan daripada dewa. Di India penganut Tantrisme banyak terdapat di India Selatan dibandingkan dengan India Utara.
Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Menurut Nagarakretagama, Kertanagara dikisahkan sebagai seorang yang bebas dari segala dosa.
Konon ritual ini mulai dilakukan Kertanegara karena dia mendapatkan kabar jika kehebatan Kaisar Mongol Kubilai Khan yang berhasil menaklukan sebagian daratan Eropa dan Asia ternyata berasal dari kekuatan gaib ritual Tantrik yang dipelajari sang Raja Mongolia ini dari seorang biksu Tibet.
Kemudian Kertanegara mulai mendatangkan para spriritualist ahli Tantra dari Champa (Kamboja) yang berupa gadis-gadis muda yang menawan atau yoginis.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta