Viral, Presiden Ini Ditampar Istri Saat Turun dari Pesawat di Vietnam

JAKARTA, iNewsBima.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron diduga ditampar oleh sang istri, Brigitte. Momen memalukan itu berlangsung saat pasangan itu baru mendarat di bandara Hanoi, Vietnam, Minggu (25/5/2025), untuk memulai tur Asia Tenggara.
Macron melakukan kunjungan resmi pertama ke Vietnam, juga yang pertama dilakukan seorang presiden Prancis dalam hampir satu 10 tahun.
Video yang beredar di internet menunjukkan pintu pesawat baru saja dibuka. Saat Macron hendak keluar dari pesawat, seseorang yang tak tampak di kamera memukul wajah Macron.
Kamera tak menangkap sosok yang menampar Macron, namun terlihat dia mengenakan blazer merah. Setelah keduanya keluar dari pesawat, tampak sosok yang mengenakan blazer merah itu adalah Ibu Negara Prancis, Brigitte.
Macron tampaknya tak menyadari pintu pesawat sudah dibuka saat momen itu terjadi. Namun setelah itu keduanya menuruni tangga pesawat. Macron lebih dulu melambaikan tangan kepada kerumunan dan jurnalis yang menyaksikan. Brigitte tampak menolak uluran tangan Macron yang ingin menggandengnya.
Hasil Kunjungan Macron di Vietnam
Prancis dan Vietnam pada Senin (26/5/2025) menandatangani kesepakatan untuk pembelian 20 pesawat Airbus serta pakta pertahanan dan antariksa.
Kesepakatan yang ditandatangani selama kunjungan Macron meliputi pembelian pesawat, kerja sama di bidang energi nuklir, pertahanan, kereta, satelit observasi bumi Airbus, dan vaksin Sanofi.
Secara total, ada 14 kesepakatan ditandatangani. Angka itu lebih sedikit dari pernyataan istana kepresidenan Prancis sebelum kunjungan Macron.
Sementara itu Macron menegaskan kembali dukungan Prancis terhadap kebebasan navigasi terkait sengketa dengan Vietnam di Laut China Selatan. Menurut dia, kemitraan dengan Vietnam mensyaratkan penguatan kerja sama pertahanan. Ini merujuk pada beberapa proyek di bidang pertahanan dan antariksa.
Sementara itu Presiden Vietnam Luong Cuong mengatakan, kemitraan pertahanan kedua negara melibatkan saling berbagi informasi tentang masalah strategis dan kerja sama lebih kuat dalam industri pertahanan, keamanan siber, dan antiterorisme.
Editor : Edy Irawan