Duel Maut Dipicu Soal Penebangan Pohon, Korban Tewas Penuh Luka Sabetan Sajam

BIMA, iNews.id - Pembunuhan sadis kembali terjadi di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Korban MT (35) dibacok puluhan kali oleh pelaku AK (51) hingga mengalami luka disekujut tubuh dari kaki sampai kepala.

Diketahui, pelaku dan korban merupakan warga satu desa yakni Desa Parado Wane, Kecamatan Parado. Kejadian tersebut bermula, saat keduanya berpapasan di area perkebunan, pada Selasa pagi pukul 08.30 wita.

Baca Juga

Pembunuhan Sadis, Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Dicurigai Santet

Pelaku menghentikan korban dan menanyakan terkait penebangan pohon mangga dan pohon beringin sebagai pelindung pohon durian di hutan lindung.

Lalu keduanya terlibat cekcok hingga korban mengeluarkan parang dan membacok pelaku di bagian kepala, namun tak mempan.

"Pelaku akhirnya melakukan perlawanan dan merampas senjata tajam milik korban, lalu kembali menyerang korban hingga mengalami puluhan luka sabetan dari kaki sampai kepala," ungkap Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, Selasa (02/4/2024).

Baca Juga

Celana Bawa Petaka, Remaja SMP di Bima Tewas Dianiaya Sepupunya Sendiri

Lanjutnya, tubuh korban yang bersimbah darah di tutup oleh pelaku dengan daun jati setelah akhirya ia melarikan diri di perkampungan.

"Pelaku sempat dihadang oleh keluarga korban yang mengetahui kejadian itu, namun sigap Kepolisian Polsek Parado langsung menuju TKP untuk mengamankan pelaku," ujar Kapolres.

"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang diperiksa secara intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Bima," lanjutnya.

Baca Juga

Kisah Letda Sanusip Penembak Jitu Kopassus yang Tega Berondong Temanya dan Warga Sipil

Sementara itu, akibat pendarahan hebat, nyawa korban tak dapat diselamatkan oleh pihak medis RSUD Bima. Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.30 wita.

Dalam kasus ini, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo menghimbau kepada masyarakat dan pihak keluarga korban, agar menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut pada pihak Kepolisian.

Editor : Edy Irawan