Galang 1000 Koin Jelang Aksi Akbar, Tuntut Cabut Moratorium dan Sahkan PPS

BIMA, iNews.id - Menjelang aksi besar-besar dengan menutup total Pelabuhan penyebrangan Poto Tano, Sumbawa Barat - Kayangan Lombok Timur, warga Pulau Sumbawa kini menggelar aksi penggalangan 1000 koin.
Aksi penggalangan ini ditunjukkan oleh sejumlah organisasi dan lembaga perempuan, dengan menuntu Presiden Prabowo melalui Kemendagri agar segera mencabut moratorium dan mengakui serta mengesahkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Tak hanya itu, rencana aksi akbar boikot pelabuhan Poto Tano yang akan berlangsung pada tanggal 15 Mei 2025 ini, juga telah menyebar melalui selebaran.
Dalam selebaran itu menghimbau kepada seluruh masyarakat di pulau sumbawa dan diluar pulau sumbawa, agar pada tanggal tersebut tidak melakukan aktivitas perjalanan melintasi dua penyebrangan (tano-kayangan) karena akan ditutup total oleh massa.
Selain itu, juga mengajak seluruh masyarakat yang ada di 5 Daerah di Pulau Sumbawa (Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat) untuk menunjukkan aksi solidaritas yang sama.
"Aksi akbar ini tidak berniat menyandera aktivitas masyarakat, namun aksi ini sebagai bentuk protes damai dan tegas kepada para pemangku kebijakan di pusat, terlebih di parlemen maupun di istana negara," kata tokoh pemuda asal Sumbawa, Damar Sukrin, saat dikonfirmasi Jumat (09/5/2025).
Ia juga berharap, aksi yang akan berlangsung pada 15 Mei nantinya mendapat respon positif dari pemerintah pusat agar PPS segera membentuk otonomi sendiri.
Editor : Edy Irawan