BIMA, iNewsBima.id - Ruas jalan di Pelabuhan Niaga Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kerusakan serius dengan kondisi jalan berlubang. Terlihat, kerusakan terjadi tepat di lokasi bongkat muat barang.
Tak sedikit, banyak sopir truk yang menjadi korban, barang muatannya berceceran ke jalan akibat ban kendaraannya merosot ke lubang yang cukup besar.
Menurut Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Sape, Hermansyah mengatakan, kerusakan jalan dalam area Pelabuhan Niaga Sape, pertama kali terjadi setelah truk pengangkut semen mulai beroperasi membongkar muatan di lokasi dermaga itu.
Dari pantauan media ini, terdapat dua lubang yang cukup parah dan sering menyebabkan ban kendaraan terjebak di dalam lubang yang berdiameter sekitar 1 meter.
Selain lubang berbahaya berada di lokasi bongkar muat, satu lubangnya berada tepat di titik haluan kendaraan.
"Hanya ada dua lubang yang cukup parah dan membutuhkan perbaikan segera. Jika tidak, akan banyak lagi kendaraan yang terjebak," kata Hermansyah saat diwawancarai Sabtu (20/5/2023).
Diakuinya, saat ini Pelabuhan Niaga Sape menjadi salah satu pelabuhan alternatif diminati oleh kapal-kapal barang dari berbagai penjuru,
setelah Pelabuhan Bima begitu padat dari kendaraan yang sedang membongkar muat barang.
Meski demikian, kondisi jalan yang sangat tidak layak serta fasilitas Pelabuhan Niaga Sape belum memadai, membuat kendaraan terpaksa berdesakan memilih titik jalan.
"Kerusakan itu terjadi pada titik sentral bongkar muat barang. Sementara dalam sehari sekitar 70 sampai 80 kendaraan yang akan berantrian, bisa dibayangkan macetnya berhari-hari jika kendaraan bersamaan datang penumpuk," ungkapnya.
Hermansyah berharap, semoga Pemerintah Pusat dapat segera memperhatikan kondisi Pelabuhan Niaga Sape, minimal dapat menjamin keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa yang terus ramai.
"Saat ini kami sedang memperbaiki lubang yang satu dengan memesan plat baja agar ban kendaraan tidak merosok kedalam lubang. Jika ban kendaraan masuk ke lubang tersebut, dipastikan barang muatannya banyak yang jatuh berceceran. Jadi untuk mengantisipasi kecelakaan itu, lubang tersebut kami tutup dengan terpal agar para supir mengetahuinya," tegasnya.
Disisi lain, sejak Pelabuhan Niaga Sape membuka kapal muatan semen dan jagung, angka pengangguran menjadi terkurang. Puluhan hingga mencapai seratus orang masyarakat setempat terserap menjadi buruh di Palabuhan Niaga Sape.
"Sekitar 80 orang sudah direkrut menjadi buruh di Pelabuhan Niaga Sape, dan meraka telah dibagi dua sip. Hal ini juga untuk menjawab kemacetan yang terjadi, akibat ramainya aktivitas pelabuhan niaga sape yang notabene alternatif setelah pelabuhan bima saat ini begitu padat dari antrian kendaraan," terang salah seorang perwakilan Perushaan Bongkar Muat (PBM), Udin.
Editor : Edy Irawan