MEKKAH, iNews.id - Banyak orang bahkan hingga jutaan jemaah haji yang bertanya-tanya kemana perginya batu kerikil setelah dilempar jumrah di Mina yang berada di kompleks Jamarat, sebagai rangkaian ibadah haji.
Menurut Ahmed Al-Subhi, salah satu karyawan Perusahaan Pengembangan Kidana, yang merupakan pengembang utama situs suci dan berkantor pusat di Mina, mengungkapkan bahwa proses penanganan batu dimulai segera setelah jemaah menyelesaikan ritual mereka di kompleks tersebut.
Dia menjelaskan, kerikil jatuh dan akhirnya mengendap di basement fasilitas Jamarat, hingga kedalaman 15 meter.
Sejumlah sabuk konveyor mengumpulkan batu dan proses mulai menyaringnya dan menyemprotnya dengan air untuk menghilangkan kotoran.
Kerikil tersebut kemudian dipindahkan ke kendaraan untuk disimpan nanti setelah musim haji.
Saat musim haji tiba, para ahli memperkirakan kira-kira berapa ton kerikil yang dibutuhkan, disesuaikan dengan jumlah jemaah yang mengikuti ibadah haji.
Pengembang tempat suci menyediakan kantong kerikil untuk dilemparkan ke Jamarat, dan sekitar 300 titik kontak tersedia untuk jamaah di Muzdalifah, selain fasilitas Jembatan Jamarat di Mina.
Editor : Edy Irawan