get app
inews
Aa Read Next : Jual Gas LPG Oplosan, Pemuda di Bima Diringkus Polisi, Begini Prakteknya

Kasus Guru Dianiaya Siswa, PGRI Bima Gelar Aksi Solidaritas

Kamis, 09 November 2023 | 22:18 WIB
header img
PGRI Bima gelar aksi solidaritas soal guru dianiaya siswa. (Foto: iNewsBima.id)

BIMA, iNewsBima.id - Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Bolo dan Madapangga, menggelar aksi solidaritas terkait seorang guru SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sofiyan (34), yang dianiaya siswanya lantaran ditegur merekok dalam ruang kelas.

Para guru ini menggelar aksi demonstrasi di pertigaan Cabang Bolo pada Kamis (09/11/2023), menuntut agar siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah, serta meminta seluruh sekolah di Bima tidak lagi menerimanya sebagai murid. 

Tak hanya itu, para guru juga meminta pihak Kepolisian agar kasus yang telah dilaporkan tersebut diusut tuntas, untuk memberi efek jera pada siswa yang tega menganiaya gurunya hingga mengalami memar di wajahnya.

Menurut korlap aksi, Julfikli, dalam orasinya menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap guru oleh siswanya pada Selasa (07/11/2023), telah mencoreng dunia pendidikan.

Perilaku tersebut tidak sepatutnya bagi seorang siswa bertindak brutal, melanggar hukum, anarkis terhadap seorang guru yang mendidiknya.

"Kami melakukan aksi solidaritas hari ini sebagai bentuk solidaritas sesama guru. Aksi ini adalah aksi damai dan kami mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswa di SMKN Woha terhadap gurunya," ujar korlap aksi Julkifli pada saat orasinya.

Dikatakannya, guru berhak memberikan sanksi pada setiap siswa yang nakal. Dalam hal mendidik siswa, guru telah diatur oleh undang-undang. Untuk itu, jadi jangan pernah takut terhadap undang-undang perlindungan anak, semasih dalam gal mendidik siswa dalam lingkungan sekolah.

"Orang tua siswa juga tidak boleh menerima langsung setiap laporan dari anaknya, harus di cari tau dulu sumber masalah yang dilaporkan oleh anaknya," ucapnya.

Usai melakukan aksi simpatik terhadap korban rekan sesama gurunya, massa membubarkan diri masing-masing. Massa berjanji, jika kasus tersebut tidak diusut tuntas meski kedua belah pihak telah ada kesepakatan damai, maka akan ada aksi susulan dengan melibatkan seluruh guru di Kabupaten Bima maupun Kota Bima.

Editor : Edy Irawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut