BIMA, iNews.id - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dibacok oleh warga kini menjalani perawatan intensif di RSUD Bima.
Berdasarkan keterangan korban, Aswadin (30), ia diserang dari belakang oleh pelaku saat pemungutan suara berlangsung di TPS 02 Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
"Saya kaget, tiba-tiba diserang menggunakan sepilah parang," katanya, saat ditemui di IGD RSUD Bima.
Akibat penyerangan itu, Ketua KPPS tersebut mengalami 4 luka bacokan yakni di bagian leher, punggung dan telapak tangan kiri.
Aswadin mengakui, jika sebelumnya tak pernah memiliki masalah dengan pelaku yang diketahui bernama Amirudin. Namun, diduga penyerangan itu akibat pelaku menyimpan rasa dendam tersendiri pada korban.
Diakuinya pula, pelaku tak lain merupakan tetangga dan sahabat karibnya sejak kecil. Bahkan kerab makan sepiring berdua. Hanya saja, lingkungan pergaulan keduanya berbeda.
"Sering saya nasehati untuk menjauhi minuman keras dan narkoba. Mungkin dasar itu dia merasa dendam," tutur Aswadin.
Ditempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Bima Iptu Abdul Malik, membenarkan jika motif sementara dari kasus pembacokan ketua KPPS tersebut adalah dendam.
"Setelah kami periksa, pelaku merasa dendam dengan korban," katanya pada Rabu (27/11/2024) malam.
Selain itu, Malik juga mengungkapkan bahwa pelaku sering berhalusinasi seakan korban sering mengintip pelaku dan istrinya di rumah.
"Pelaku sering berhalusinasi, seakan korban ini berbuat jahat, padahal tidak. Entah apa dan siapa yang mendorong pikiran pelaku ini hingga bertindak nekat," pintanya.
Kasat Reskrim menegaskan bahwa pelaku tidak memiliki gangguan mental atau depresi. "Iya benar, pelaku kerap mengkonsumsi minum minuman keras. Kalau soal narkoba, katanya sih sudah tiga bulan tak pernah pakai," terangnya.
Editor : Edy Irawan