get app
inews
Aa Text
Read Next : Kesal Perusahaan Tambang Emas Tak Adil, Warga Hadang Alat Berat Milik PT Sumbawa Timur Mining

Kasus Gigitan Anjing Rabies Bertambah, 18 Orang Meninggal, Kabupaten Dompu Tetapkan Status KLB

Jum'at, 10 Juni 2022 | 14:05 WIB
header img
Bahaya Gigitan Anjing Rabies, 18 Orang Meninggal Dunia di Kabupaten Dompu. (Foto: dok)

BIMA, iNews.id - Kasus gigitan anjing rabies kembali mencuat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang warga di Desa Dorebara, Kacematan Dompu, dilaporkan menjadi korban gigitan anjing liar yang diduga terinfeksi positif rabies, pada Kamis (10/6/2022) malam. 

Warga berinisial AD tersebut langsung diberikan pertolongan oleh Pemerintah Daerah setempat, karena kasus gigitan anjing rabies sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Dompu. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Drh Mujahidin membenarkan kejadian yang menimpa salah seorang warga Desa Dorebara tersebut.  

Diungkapkannya, kejadian ini menambah kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Dompu. Terhitung sejak Maret 2022, sudah 55 kasus gigitan anjing rabies, sehingga pemerintah daerah mengharuskan menggelar vaksinasi rabies untuk ribuan anjing liar maupun peliharaan. 

"Walaupun landai, tapi tidak boleh juga kita kesampingkan. Sekarang sedang jalan vaksinasi rabies, sekitar 1.000-an ekor anjing divaksin pada tahun 2022 ini,” jelas Kabid Kesehatan Hewan, saat dikonfirmasi sejumlah awak media Jumat (10/6/2022).

Mujahidin menjelaskan pula, kasus rabies di Kabupaten Dompu sejak tiga tahun terakhir sudah mencapai angka 2145 kasus gigitan. Dengan rinciannya, tahun 2019 tercatat 1662 kasus, tahun 2020 sebanyak 282 kasus, dan tahun 2021 sebanyak 146 kasus.

"Selama 4 tahun ini, Kabupaten Dompu masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. Hingga kini, status KLB rabies di Dompu juga belum dicabut," terangnya. 

Sementara itu, dari ribuan kasus gigitan anjing rabies sejak 2019 lalu, tercatat ada 18 korban yang telah meninggal dunia. 

Selain langkah vaksinasi untuk mengantisipasinya, pemerintah setempat saat ini telah membentuk posko pengaduan dan tim penanggulangan rabies hingga ke tingkat desa. Tak hanya itu, petugas juga akan melakukan eliminasi atau menembak mati anjing yang diduga terjangkit virus rabies.

“Untuk meminimalisir penyebaran kasus rabies yang lebih luas, petugas kami rutin melakukan vaksinasi kepada anjing peliharaan. Kita eliminasi dengan tembak mati pakai senapan,” tutupnya. 

Editor : Edy Irawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut