BIMA, iNews.id - Sejumlah lokasi pariwisata di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di musim lebaran kali ini.
Namun berbeda terbalik dari salah satu wisata Kolam Renang Oi Wobo yang berlokasi di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima.
Biasanya, Kolam Renang Oi Wobo selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Namun kini terlihat sangat sepi dikunjungin meski harga tiket masuk sangat terjangkau.
Diakui salah seorang pengunjung asal Lombok, Dewi mengatakan, kolam renang Oi Wobo merupakan kolam renang yang terbilang bersih, namun sayang sangat sepi dari pengunjungnya.
Selain airnya bersih, harga tiketnya sangat terjangkau yakni tiket anak-anak hanya Rp2000 dan tiket masuk untuk dewasa Rp5000.
"Dengan harga tiket yang murah, kita bisa leluasan mandi seharian di kolam renang Oi Wobo Wawo. Jika dibanding dengan harga tiket masuk di wisata kolam renang lainnya seperti di Lombok, tidak ada yang harganya segini," kata Dewi, saat diwawancarai media ini pada Selasa (25/04/2023).
Kata Dewi, ini merupakan kali pertama ia berkunjung ke pariwisata Oi Wobo Wawo. Di samping barat kolam renang, pengunjung diperlihatkan dengan hutan pinggiran kampung yang dapat menambah kesejukan kolam.
Hal senada juga disampaikan salah satu pengunjung asal Lampung, Putri Anggraini. Meski dirinya juga baru pertama kali berkunjung, namun dirasakan begitu memikat hati.
"Air kolamnya sungguh jernih, hanya saja sebagian keramik kolamnya banyak yang rusak. Ini harusnya dapat diperbaiki segera biar tidak membahayakan pengunjung yang sedang mandi," ucap Putri.
Sementara itu, pertugas Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Misran mengatakan, jika di musim lebaran kali ini jumlah pengunjung Kolam Renang Oi Wobo Wawo sangat sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan warga sekitar yang biasa datang berlibur sedang bercocok tanam di perbukitan masing-masing.
"Musim lebaran kali ini justeru lebih ramai dari hari biasa. Benar-benar sepi dari pengunjung sehingga pendapatannya sangat minim," ungkapnya.
Misran berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bima melalui Dinas Pariwisata dapat membenahi kerusakan yang ada seperti memperbaiki keramik yang terkelupas pada bak pemandian yang sempat rusak akibat banjir.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait