BIMA, iNews.id - SMP N 2 Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat terbuka dengan puluhan orang tua wali murid, yang berlangsung di ruang aula sekolah.
Rapat yang dimaksud, guna membahas rencana wisuda perdana yang akan digelar di sekolah tersebut saat penyerahan ijazah para siswa dan siswi yang lulus ujian tahun 2023.
Meski saat ini dalam kondisi keterbatasan anggaran, namun tekad para murid serta orang tua wali murid sangat tinggi, walau harus mengeluarkan biaya sendiri saat acara wisuda perdana nantinya.
Hal tersebut disampaikan salah seorang perwakilan orang tua wali murid, Ikhsan, saat rapat berlangsung bersama pihak guru, komite dan Kepala Sekolah.
"Demi membahagiakan anak-anak kami setelah lulus ujian, tentu wisuda yang direncanakan ini biayanya akan kami tanggung bersama orang tua wali murid lainnya, asal pihak sekolah mau mempersiapkan panggung," kata Ikhsan, saat diwawancarai media ini usai rapat berlangsung, Senin (09/5/2023).
"Tentu yang harus kami persiapan jelang wisuda perdana ini yakni pakaiannya. Dan ini kami persiapkan sendiri untuk acara wisuda sekaligus perpisahan murid dengan guru sekolah," sambungnya.
Diakui pula pihak sekolah SMP N 2 Sape, kemauan para siswa untuk menggelar acara wisuda perdana telah jauh hari direncanakan. Sehingga, pihak sekolah mengudang wali murid untuk mensosialisasikan kemauan anak-anaknya.
Dalam rapat, justru orang tua wali murid yang memiliki antusias tinggi untuk menggelar acara wisuda perdana kelulusan siswa-siswi di SMP N 2 Sape.
"Masalah anggaran untuk wisuda perdana, pihak sekolah tidak tutup mata. Kami telah mempersiapkan anggaran dari dana BOS meski tidak seberapa, guna mencukupi anggaran yang dikumpulkan orang tua wali murid," tutur Kepala Sekolah SMP N 2 Sape.
Kata dia, persiapan kegiatan wisuda perdana nantinya akan membutuhkan dana yang lumayan besar. Terlebih lagi, harus ada pihak yang perpengalaman untuk turut serta membantu dalam mensukseskan acara wisuda.
"Karena wisuda ini merupakan sejarah pertama kali digelar di SMP N 2 Sape, tentu harus mencari orang yang perpengalaman biar tidak asal-asalan dan mengecewakan siswa-siswi. Namun besar harapan pihak sekolah, tak lain hanya memberi semangat agar mereka lebih semangat belajar pada jenjang yang lebih tinggi," tutupnya.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait