BIMA, iNews.id - Beginilah sosok Nova Irfan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang kini menekuni bisnis skala UKM dengan seni hiasan patung dan ukiran kayu.
Nova merupakan lulusan SMK jurusan elektronika tahun 2000. Beda latar belakang pendidikan dengan dunia usahanya saat ini bukan menjadi faktor penghalang untuk terus maju. Ia merintis usaha kerajinan kayu sejak tahun 2017 dengan tekatnya yang tinggi hanya bermodalkan uang Rp150 ribu.
Seiring berjalannya waktu, usahanya secara pelan-pelan dapat dikenal walau hanya di daerahnya sendiri. Semua itu berkat hasil karya kerajinan kayu yang ia buat begitu menarik perhatian peminat.
Berbagai aneka produk kerajinan yang dari ukiran kayu dan limbah kayu gergaji diantaranya, miniatur kuda, miniatur kijang (rusa), berbagai jenis burung, jam pajangan hingga ukuran terkecil seperti gantungan kunci, asbak dan gelas yang biasa dijadikan sovenir. Sementara dari seni hiasan patung, pria berusia 43 tahun ini lebih cenderung pada patung adat daerahnya sendiri yakni patung "Rimpu" menyerupai seorang perempuan mamakai hijab dan cadar.
UMKM tersebut akhirnya diberi nama "Gallery Nofa Art Bima" Kelompok Usaha Pemuda Kreatif Rabadompu Timur, di Jalan Ir Sutamin Nomor 45, RT 013 RW 005 Kelurahan Rabadompu Timur, Kecamatan Raba, Kota Bima.
Dikisahkannya, kerajinan pada bidang seni hiasan patung dan ukiran kayu ditekuninya secara otodidak. Pertamakali idenya muncul saat dirinya melihat banyak limbah kayu jati, mahuni dan banyak akar kayu lainnya di hutan akan tetapi tidak dimanfaatkan. Llahir untuk mencoba membuat seni ukiran kayu pun muncul.
Berkat kegigihan meski tak memiliki pengalaman, Nova akhirnya berhasil membuat ukiran replikat kuda perdananya dengan sempurna. Dari situlah ia dikenal bahkan sanak keluarga serta kerabat terdekatnya ikut mendukung agar terus berkarya di bidang seni tersebut.
Singkatnya, hasil aneka kerajinan dari ukiran kayu dan patung adat sudah tak terhitung jumlahnya, terlebih ukiran terkecil seperti gantungan kunci, asbak, patung rimpu telah laris terjual. Untuk harga replika kuda, kijang, dan burung dijualnya antara Rp2.5 juta hingga Rp6 juta. Sementara gantungan kunci, asbak, gelas, jam pajangan, patung adat rimpu, kisaran Rp100 ribu hingga Rp300 ribu.
Menariknya, dalam menjalankan bisnis UMKM, Nova yang juga mengabdi di Dinas Perhubungan Kota Bima ini dibantu oleh 3 orang karyawan lepas yang siap menerima gaji setelah barang kerajinan laku terjual. Ketiga karyawannya itu tak lain dari kerabat terdekat yang diperkerjakan pada sesi finishing.
Disisi lain, setelah mengikuti berbagai ajang pameran lokal, tahun 2021 UMKM “Gallery Nofa Art Bima” resmi menjadi binaan PT Pertamina. Dari situ, Nova menerima sejumlah dana bantuan yang dipergunakannya untuk membeli keperluan bahan campuran seperti lem, bahan pengeras, dan bahan finishing epoxy resin.
Ia menargetkan hasil karya kerajinannya masuk juara pada ajang event Dekranasda NTB World tahun 2024. Event tersebut merupakan kali pertama diikutinya karena selama ini hasil kerajinannya hanya mengikuti pameran skala lokal.
“Saat ini saya tengah mempersiapkan semua kerajinan ukiran kayu terbaik untuk mengikuti event Dekranasda NTB World tahun 2024 ini. Cuma kendalanya pada bahan finishing yaitu epoxy resin. Bahan tersebut harus dipesan di Surabaya karena di Bima belum ada yang jual. Jika barang yang kami pesan terlambat, maka dipastikan pekerjaan kami akan terhambat ,” ungkap Nova saat dikunjungi di rumahnya.
Sebagai daerah yang dikelilingi hutan, diakuinya bahan utama kayu cukup mudah didapat. Bahkan di halaman rumahnya masih banyak stok lempengan kayu dan akar kayu yang rencananya akan dibuatkan meja yang bernilai seni tinggi guna ditampilkan pada event Dekranasda nantinya.
Meski saat ini bisnis UMKM nya belum terlalu meluas, ia berharap hasil kerajinan ukiran kayu maupun patung adat, bisa tembus pasar nasional lebih lebih pasar luar negeri. Nova sadar, dengan mengikuti berbagai event dan pameran, karya kerajinannya akan lebih dikenal.
“Ada banyak asa yang ingin saya raih, kelak hasil karya UMKM Gallery Nofa Art Bima tembus pasar internasional. Jika demikian, nama baik Daerah Bima akan terangkat, peluang lapangan kerja bagi masyarakat pengangguran akan terbuka,” tuturnya.
Ditanya soal omset? Nova tersenyum lantaran Bisnis UMKM jalan ditempat. Ia terus terang, masih mengumpulkan modal yang cukup guna membeli banyak bahan finishing dan sebuah komputer untuk mendesain barang pesanan dari pelanggan.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait