BIMA, iNews.id - Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima, Nusa Tenggara Barat, menggelar sosialisasi kampanye keselamatan dan keamanan pelayaran di Pondok Wisata Kolo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bima, TNI, Polri, Dinas Perhubungan Kota Bima, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pelindo Bima, Jasa Raharja, serta para kelompok nelayan.
Dalam sambutannya, Kepala KSOP Bima M Junaidi mengatakan, bahwa keselamatan pelayaran merupakan hal dan tanggung jawab bersama.
Lebih khususnya masyarakat nelayan, pentingnya taat akan aturan demi menjaga keselamatan dan keamanan saat berlayar.
“Sosialisasi ini tujuannya agar nelayan dan kapalnya harus selamat dan aman saat berlayar,” jelas M Junaidi dalam sambutanya.
Selain mengecek kondisi kapal dan peralatannya, lanjutnya, tentu harus pula diperhatikan akan keadaan cuaca. Jika terjadi cuaca buruk, sebaiknya bersabar untuk berlayar.
“Tak bisa dipungkiri, banyak kapal karam akibat tak menghiraukan kondisi cuaca,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Bima Ahmad Hajar Zunaidi. Ia mengatakan, banyak resiko yang akan dihadapi nelayan jika tidak memenuhi syarat-syarat yang tertuang dalam undang-undang pelayaran.
“Dalam hal ini syarat yang harus dipenuhi seperti surat izin pelayaran, SOP kapal dan beberapa syarat lainnya yang harus dilengkapi dan dibawa saat berlayar,” katanya.
Kejari Bima menegaskan, selain menjaga keselamatan dan keamanan kapal, juga pentingnya para nelayan untuk menjaga pelanggaran setiap aktivitas lalu lintas di laut.
Kerap terjadi seperti halnya melewati jalur lalu lintas terlarang. Hal tersebut menimbulkan pelanggaran bagi nelayan, dan banyak pula yang telah terpidana akibat kelalaian itu.
“Setiap pelanggaran tentu ada sanksi yang harus didapat. Untuk itu, patuhilah segara aturan demi keselamatan dan keamanan,” tegasnya.
Selain itu pula, pencemaran laut juga kerap terjadi dilakukan oleh para nelayan. Dampak yang timbul akibat pencemaran itu yakni terjadi polusi laut.
“Hal ini juga menjadi pelanggaran pidana jika nelayan ketangkap oleh pengawas laut,” pintanya.
Usai memberikan sambutan-sambutan, 5 orang ketua kelompok nelayan menerima bantuan secara simbolis baju pelampung dari KSOP Kelas IV Bima.
Kegiatan tersebut dilanjutkan sesi tanya jawab antara peserta kelompok nelayan dengan para narasumber, hingga sosialisasi itu berakhir dengan pembagian 100 baju pelampung untuk peserta nelayan yang hadir.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait