Menteri Erick Thohir Akan Tutup Anak Cucu BUMN yang Tidak Efisen dan Jadi Beban 

Suparjo Ramalan
Menteri BUMN, Erick Thohir.(Foto: Istimewa)

Di sektor lain, ada PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN.  Pada 2020, Direktur Utama PANN Hery Soewandy mengakui bisnis hotel pelat merah sebelumnya terbengkalai. Tapi ketika dirinya masuk ke dalam jajaran Direksi pada 2015, hotel tersebut dapat meraup pendapatan sebesar Rp1,5 miliar-2 miliar per tahun.

Hanya saja nilai tersebut masih di bawah standar yang ditetapkan Erick Thohir.  Sementara itu, PT Iglas (Persero) hingga akhir 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp690 juta. Sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan hanya mencapai Rp 2,84 miliar.

Saat ini Iglas tak lagi beroperasi dan akan ditutup Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. 

Upaya mengurangi perusahaan negara terus diambil Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Hingga 2024, Erick Thohir akan terus meminimalkan jumlah Crown Corporations.

Pembubaran berfokus pada perusahaan pelat merah yang dianggap tidak efisien dalam hal bisnis, atau perusahaan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah atau sedang akan diprivatisasi.

Editor : Sazili Mustofa

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network