Tiga Hari Balita Meninggal Disuntik Perawat, Perwakilan RS Kunjungi Rumah Duka

Edy Irawan
Perwakilan RSUD Kota Bima saat berbelasungkawa di rumah orang tua balita yang meninggal saat disuntik. (Foto: ctr)

BIMA, iNews.id - Tiga hari pasca seorang balita meninggal usai disuntik di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengunjungi rumah duka di Kelurahan Jatibaru, Kecamatan Asakota, Kota Bima pada Jumat (04/3/2022) sore. 

Kedatangan empat orang pihak RS tersebut, tak lain sebagai rasa berbelasungkawa atas meninggalnya Muhammad Alfa Rizki, balita yang baru berusia 3 tahun. Selain itu, pihak RS juga menyerahkan santunan Rp 500 ribu kepada ibu balita tersebut. 

Dihadapan perwakilan Rumah Sakit yang hadir, Fahrizal, ayah dari balita tersebut masih menyesali akan tindakan medis dari Rumah Sakit Umum Kota Bima yang menyebabkan anaknya hingga meninggal dunia. 

"Saya utarakan semua penyebab kematian anak saya dihadapan Direktur Rumah Sakit yang ikut hadir. Termasuk saat cairan suntikan masuk melalui infus, anak saya tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya. Iya, belum selesai cairan disuntik langsung meninggal," kata Fahrizal, saat dikonfirmasi kembali oleh media iNewsBima.id Sabtu (05/3/3/2022). 

Meski saat kunjungan pihak RS menjelaskan secara medis akan kejadian tersebut, sebagai masyarakat awam dirinya tak mengerti. 

"Pada intinya anak saya tidak akan bernasib sampai meninggal dunia. Sebab, sebelum disuntik ia minta makan nasi kuning, mengupas sendiri telur puyuh, main handphone sambil ketawa diatas tempat tidur. Masa iya anak yang aktif seperti itu bisa meninggal dunia seketika kalau bukan ada kesalahan obat dari cairan suntikan itu," duganya. 

Tak ingin memperpanjang argumen, Fahrizal pun hanya terdiam setelah pihak rumah sakit menjelaskan secara medis penyebab kematian anaknya. Akan tetapi, ia pun sangat merasa lega karena sudah mengeluarkan semua rasa kekesalannya dihadapan pihak rumah sakit yang berkunjung. 

"Saya berharap, tidak ada lagi Alfa Rizki lainnya yang akan bernasib sama seperti anak kami. Dan juga saya sarankan, jika ada alat medis yang rusak agar dapat diperbaiki atau diganti. Seperti patient monitor alat pendeteksi jantung di rumah sakit itu, jika tidak digerakkin maka alat itu tidak berfungsi," ungkapnya.

Kunjungan yang berlangsung sekitar 1 jam lamanya itu, berakhir dengan pelukan antara salah seorang pihak RS dengan Ririn yang merupakan ibu kandung dari balita tersebut. 

Sebelum melangkah pulang, pihak rumah sakit menyerahkan uang santunan Rp 500 ribu kepada Ririn yang saat itu tengah menangis pilu meratapi nasib putranya yang telah pulang untuk selamanya menghadap sang khalik. 

Sebelumnya, balita Muhammad Alfa Rizki meninggal dunia setelah disuntik oleh salah seorang perawat di ruang IGD RSUD Kota Bima pada Rabu (02/3/2022) lalu. Kematian balita yang diduga korban malpraktek tersebut, menjadi viral dimedia sosial. 

Menjelaskan penyebab kematian balita tersebut, pihak rumah sakit setempat menggelar konferensi pers dengan mengundang belasan media di Kota Bima. 

Dalam penjelasannya, Direktur Rumah Sakit Umum Kota Bima, dr Faturrahman membantah jika kematian itu akibat malpraktek. 

"Penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Balita tersebut mengalami penyakit diare serta dehidrasi," jelasnya dihadapan awak media saat konferensi pers pada Jumat (04/3/3/2022) siang. 

 

 

Editor : Edy Irawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network