KEMEWAHAN sudah didapatkan Karin (19) mahasiswi yang tinggal di Bekasi, sejak dia menjadi simpanan warga negara asing (WNA) asal Jepang.
Sehari-hari, Karin mengendarai mobil Honda Jazz pemberian pria Jepang tersebut. Dia juga diberi apartemen mewah. Karin mendapatkan jatah bulanan sebesar Rp10 juta.
Secara materi, bisa dibilang Karin sudah cukup bahkan lebih. Namun, terkadang dia merasa kurang dalam hal kebutuhan seks.
Makanya, Karin kadang masih menjadi pekerja seks komersial (PSK) online dengan membuka open BO (booking online).
Namun, dia bukan sekedar menjadi PSK online, karena yang Karin cari bukan uang. Dia hanya membutuhkan pemuas hasrat seksualnya.
”Paling banyak 2 kali sebulan (open BO),” kata gadis cantik asal Cikarang, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.
Itupun Karin tidak asal menerima tamu. Tidak semua pria yang open BO dia terima. "Yang ganteng aja, saya selektif, soalnya bukan demi uang," katanya.
Tarif bercinta semalam dengan Karin pun tidak murah. Dia mematok Rp1,5 juta untuk sekali kencan. "Yang penting cocok buat saya," tambah wanita berkulit putih mulus ini.
Karin telah menjalani simpanan WNA Jepang yang juga pengusaha selama satu tahun. “Semuanya diberikan asalkan aku tidak macam-macam dan mau menuruti kemauan dia,” ujarnya.
Dia menceritakan awal perkenalan dengan pengusaha Jepang itu melalui media sosial. Karin membutuhkan uang untuk biaya kuliah. Dia pun menawarkan lewat Open BO yang kebetulan disambut WNA Jepang itu dengan bayaran Rp1,5 juta.
“Sekali main dia ngasih Rp5 juta. Nah, dari situ jadi pelanggan tetap,” ucapnya.
Puas dengan layanan ranjang Karin, WNA Jepang meminta Karin untuk menjadi wanita atau pacar simpanan. Karena membutuhkan uang untuk gaya hidup akhirnya dia mengiyakan.
Editor : Sazili Mustofa
Artikel Terkait