Dijelaskan Mem Vivi, dengan mengetes secara langsung terhadap anak-anak, sehingga pihak Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) khususnya PT CPI dapat mengetahui kemampuan menguasai bahasa dari masing-masing pribadi CPMI itu sendiri.
Sebab, bahasa mandarin ini pun dapat menentukan cepat lambatnya para CPMI akan diberangkatkan ke negara penempatan.
"Walaupun kegiatan hanya sebatas hiburan jelang berbuka puasa, namun bisa kita mengetahui kompetensi yang mereka miliki. Untuk itu, hal semacam ini harus dilakukan pendekatan secara humanis agar terjalin rasa kebersamaan diantara kami pemilik Perusahaan dengan CPMI," ungkapnya.
Dari pantauan media ini, usai mengetes dan membagikan hadiah pada 194 CPMI yang ada di BLKLN, Livian memberikan sedikit arahan dan pembinaan pada seluruh CPMI, setelah akhirnya buka puasa bersama dan sholat teraweh di mushola PT CPI.
Editor : Edy Irawan