Sejalan dengan itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H.M. Fajar Taufik mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan baik kesempatan mengikuti Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Ia mengimbau segenap pihak bersama aparat desa wisata memikirkan bersama potensi yang dapat dikembangkan untuk pariwisata.
"Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut wisatawan, memberikan pelayanan prima, memberikan rasa aman dan nyaman. Karena semakin lama wisatawan tinggal dan banyak berbelanja, artinya kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat," jelasnya.
Perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika pun mengapreasiasi terselenggaranya program Sosialisasi Sadar Wisata di Kabupaten Lombok Tengah untuk peningkatan kapasitas pelaku pariwisata, karena SDM memegang peran strategis dalam pengembangan pariwisata.
"Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini memiliki magnet tersendiri. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan SDM untuk membangun desa-desa wisata kita," tuturnya.
Sekitar 800 warga dan pelaku pariwisata di 8 desa wisata di Lombok mengikuti kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Desa-desa tersebut adalah 2 desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat (Batu Putih dan Pelangan), serta 6 desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah (Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol).
Desa-desa tersebut kaya akan potensi wisata baik alam, budaya, maupun atraksi. Misalnya Desa Wisata Batu Putih yang terkenal dengan salah satu spot selancar terbaik di dunia, Desa Wisata Bilebante dan Bonjeruk yang menjanjikan pengalaman interaksi dengan kearifan lokal budaya dan kehidupan sehari-hari, Desa Wisata Sengkol yang mengelola Desa Adat Ende, Desa Wisata Penujak sebagai surga kerajinan gerabah, serta Desa Wisata Mekar Sari dan Mertak yang memiliki jejeran pantai memukau.
Editor : Edy Irawan