Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa gerakan nasional penanganan Elnino di NTB ini difokuskan pada lahan potensial untuk meningkatkan indek pertanaman dengan menggunakan padi genjah dan tahan kekeringan.
Apalagi selama ini, NTB merupakan daerah bumi gora atau bumi gogo rancah dimana penanaman padi mereka dilakukan juga di lahan kering. Terkait hal ini, pemerintah mendorong budidaya tumpangsari dan pertanian terpadu.
Suwandi berharap, melalui cara itu petani bisa melakukan efisiensi biaya dan menggunakan input dari bahan organik dan alami sehingga ramah lingkungan.
"Tadi Bapak Menteri memimpin langsung pembuatan biosaka dan diikuti oleh berbagai pihak cukup meriah. Biosaka ini adalah hal yang baru, bukan pupuk dan bukan pestisida, tetapi elisitor yang bermanfaat bagi lahan dan pertanaman untuk tumbuh dan berproduksi. Diharapkan biosaka ini segera menyebar ke seluruh petani dan dipraktekkan untuk menikmati manfaatnya," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian NTB, Muhammad Taufik Hidayat menyampaikan terimaksih atas perhatian jajaran Kementan dalam mengantisipasi el nino di NTB. Salah satunya melalui dukungan benih unggul dan pendampingan petani secara masif.
"Saya berterimakasih karena kementan terus mendampingi petani NTB dalam berproduksi disaat cuaca ektrem el nino. Dengan gerakan nasional ini semoga NTB bisa melewati el nono secara baik," terangnya.
Diketahui, kementerian pertanian memberikan berbagai bantuan kepada para kelompok tami NTB berupa 1,25 ton benih genjah tahan kering seperti benih inpari 48 blas, benih padjajaran, benih agritan dan benih cakra buana. Selain itu ada juga bantuan triokompos seperti pupuk, cairan penyubur dan cairan penanganan hama.
Editor : Edy Irawan