get app
inews
Aa Read Next : Jual Gas LPG Oplosan, Pemuda di Bima Diringkus Polisi, Begini Prakteknya

Seorang WN Vietnam Dideportasi, Ini Penjelasan dan Tindakan Tegas Imigrasi Bima

Kamis, 05 Oktober 2023 | 20:40 WIB
header img
Petugas Imigrasi Bima saat melakukan pendeportasian WN Vietnam di Bandara Ngurah Rai Bali. (Foto: Humas Imigrasi Bima)

BIMA, iNews.id - Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Bima Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Barat (NTB) lakukan pendeportasian terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) berinisial NTA (43) asal Vietnam pada Kamis (05/10/2023).

NTA dideportasi melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan maskapai Vietjetair, dan dikawal ketat oleh dua petugas Kantor Imigrasi Bima hingga masuk ke pintu pesawat.

Tindakan Administratif Keimigrasian ini dikenakan pada  NTA, karena telah melanggar pasal 75 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Pada pasal tersebut berbunyi, pejabat Imigrasi berwenang melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian terhadap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan," jelas Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Bima, Muhammad Usman.

NTA diketahui menggunakan bebas visa kunjungan, namun dirinya terindikasi melakukan pekerjaan sebagai quality control pada komoditas perkebunan.

"Untuk itu, langkah tindakan administratif keimigrasian kami yakni mengeluarkan surat pendeportasian terhadap orang asing tersebut karena melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum," jelasnya.

Sebelumnya, NTA diamankan petugas Kantor Imigrasi Bima pada Jumat (29/9/2023), di area perkebunan di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

"Kami berharap agar warga masyarakat dapat memberikan informasi dan melaporkan pada Kantor Imigrasi Bima di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, jika ada orang asing yang datang bekerja mencurigakan,"  harap Kakanim, Muhammad Usman. 

Editor : Edy Irawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut