Siasat itu dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa untuk menghancurkan strategi VOC menghadang kapal China yang berlayar ke Banten.
Pada 1671, Sultan Ageng Tirtayasa fokus mengalahkan VOC dan menyerahkan urusan dalam negeri pada anaknya sendiri, Sultan Haji. Nahas, pengangkatan Sultan Haji justru menguntungkan VOC.
Dia melakukan kudeta dengan merebut Kesultanan Banten dan menjadi raja di Istana Surosowan pada 1681. Ternyata kudeta Sultan Haji itu mendapat dukungan dari VOC.
Namun hal itu menjadi senjata makan tuan bagi Sultan Haji yang harus menandatangi perjanjian dengan VOC sebagai timbal balik. Sejumlah syarat ditetapkan VOC agar Sultan Haji mendapat bantuan.
Yang pertama Banten harus menyerahkan Cirebon kepada VOC, kedua VOC diizinkan memonopoli perdagangan lada di Banten serta Sultan Banten harus mengusir pedagang Persia, India, dan China dari Banten.
Apabila hal itu diingkari, Kesultanan Banten wajib membayar 60.000 ringgit kepada VOC. Syarat keempat dan terakhir, pasukan Banten yang menguasai pantau dan pedalaman Priangan harus ditarik.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait