Begitu juga kita meletakkan pondasi pelayanan pemerintah sampai ke masyarakat berbasis digitalisasi. Hal itu bisa ditangani dengan postur anggaran keluasan fiskal sangat kecil, karena banyak program-program yang dicurahkan, seperti menangani kartu BPJS gratis untuk masyarakat kurang mampu.
"Alhamdulillah sejak tahun pertama hingga tahun kelima ini sebanyak 95 ribu masyarakat kurang mampu mendapatkan layanan BPJS Gratis dan Kota Bima berhasil meraih UHC," ujar Wali Kota.
Ia menambahkan, untuk kepentingan pembangunan bidang agama, selama 5 tahun terakhir Rp48,9 Miliar miliar APBD Kota Bima telah dicurahkan untuk pembangunan masjid, mushala, pondok pesantren, guru ngaji, marbot, bilal, imam masjid, dan lain-lainnya. Termasuk menyelesaikan pembangunan lanjut masjid Raya Kota Bima yang menjadi visi-misi yang telah tertuang di dalam RPJMD Kota Bima.
"Bagi saya sisi keagamaan ini sangat penting, karena sehebat apapun manusia ketika nilai keagamaannya kurang disitulah timbul kerakusan, timbul watak-watak yang tidak pernah menghargai siapapun," ungkapnya.
"Sampai hari ini, capaian yang dilalui selalu mengedepankan pendekatan Forgive and Forget atau memaafkan dan melupakan kepada siapapun. Baik yang menoreh penderitaan kepada siapapun. Karena bagi saya, ketika saya meletakkan itu, saya berjalan lurus, tidak ada beban,"pungkasnya.
Turut hadir pada acara syukuran tersebut antara lain, Ketua TP PKK Kota Bima, Bupati dan Wakil Bupati Bima, Ketua DPRD Kota dan Kabupaten Bima, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608 Bima, Ketua Pengadilan Negeri Bima, Staf Ahli Wali Kota, seluruh Asisten, seluruh Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah, Ketua MUI Kota Bima, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait