"Tahun 1998 itu, bisnisnya mungkin masih kecil, tapi di Tahun 2000, seiring dengan munculnya e-commerce melalui Kaskus, JNE bisa meraih total penjualan Rp1 triliun dan terus bertumbuh. Bahkan karena agen kita tersebar luas, sejak 2010 penjualan kita tumbuh 30-40 persen setiap tahun," kata Johari Zein.
Menurut dia, hal itu menjadi keajaiban dari sedekah yang diberikan JNE melalui program perekrutan agen dengan biaya murah dan difasilitasi dengan peralatan gratis dari perusahaan.
"Yang kami lakukan ini kan awalnya sedekah. Kita tawarkan orang jadi agen dengan menyedekahkan alat timbang juga menerima modal yang sedikit, tapi dengan cara itulah agen kita tersebar luas, dan akhirnya saat e-commerce muncul, kita menuai hasilnya dengan penjualan yang meningkat," ungkap Johari Zein.
Pebisnis yang memilih menjadi mualaf saat menikah dengan istrinya, Nurlela, mengatakan prinsip sedekah (berbagi) harus diterapkam dalam berbisnis.
Menurut dia, bisnis bukan hanya soal komersial saja, tapi juga sosial. Setiap kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan, diyakininya mendatangkan berkah bagi kelangsungan bisnis komersial.
"Banyak yang mengatakan JNE itu menggunakan manajemen spiritual, karena di dalam prakteknya, dalam setiap kegiatan kita selalu memberikan sedekah dan melibatkan anak yatim. Itu sudah berjalan 29 tahun dan mudah-mudahan akan terus berlangsung," tutur Johari Zein.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait