JAKARTA, iNews.id - Contoh kalimat retoris dalam teks editorial patut untuk disimak. Kalimat retoris sendiri merupakan kalimat yang tidak membutuhkan jawaban atau tanggapan dari pendengar atau pembacanya.
Pasalnya, jawaban atau tanggapan dari kalimat retoris sudah sangat jelas. Dengan demikian, pertanyaan dalam kalimat ini hanya berfungsi sebagai penegasan.
Dalam penggunaannya, kalimat retoris biasa dipakai sebagai sindiran, nasihat, basa-basi, bujukan agar seseorang mengubah pandangannya terhadap sesuatu, atau ajakan untuk introspeksi diri. Umumnya, kalimat ini bisa dijumpai dalam sejumlah karya sastra untuk memperindah tulisannya atau sebuah teks pidato.
Adapun 50 contoh kalimat retoris dalam teks editorial, yang dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (21/11/2023), adalah sebagai berikut.
50 Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial
1. Apalah artinya kau tersenyum padaku, jika pada akhirnya kau memilih dia.
2. Bukankah kita semua pernah melakukan sebuah kesalahan?
3. Apakah kita akan tiba–tiba kaya raya tanpa berusaha?
4. Mana mungkin orang mati hidup kembali.
5. Apa yang kamu harapkan dari seorang pria yang tidak bisa memegang kata-katanya?
6. Apakah pantas kita menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya?
7. Seseorang yang mengkritik pemerintah banyak yang dihujat, bukannya ada kebebasan dalam mengutarakan berpendapat?
8. Bisakah nasib kita akan berubah tanpa adanya usaha?
9. Apakah kita hanya diam saja melihat mereka berperilaku semena–mena seperti itu?
10. Siapa yang bertugas menjaga keamanan dan keutuhan NKRI kalo bukan kita sebagai rakyatnya?
11. Bukankah memang pantas ia menerima balasannya setelah segala perbuatan yang ia lakukan?
12. Mana ada di dunia ini orang yang benar–benar jujur dan amanah?
13. Apalagi yang dapat kita lakukan selain meminta pertolongan pada Sang Pencipta?
14. Apakah kita diam saja saat lingkungan sekitar dirusak?
15. Apalagi yang bisa kita lakukan selain meminta pertolongan pada Tuhan?
16. Kamu kira kita bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum?
17. Apakah mungkin orang tua tidak menyayangi anaknya sendiri?
18. Tidak sadarkah kamu bahwa gaji yang sungguh besar itu berasal dari tetesan keringat rakyat kecil di bangsa ini?
19. Apakah ada orang mati dapat hidup kembali?
20. Seorang anak dilahirkan dari Rahim ibu. Bagaimana mungkin kamu bisa tega memaki ibu yang telah melahirkan?
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait