Karena raja, ratu dan sejumlah kerabat keraton berada dalam berbagai pose yang ganjil dengan busana yang awut awutan tengah melakukan ritual minum minuman keras dan seks tantrayana kiri.
Mereka menenggak bergelas-gelas tuak berasyik masyuk bersama para yoginis muda dari Champa tanpa penghiraukan pasukan penyerbu yang telah memasuki bangsal perempuan.
Lalu para penyerbu dari Kediri ini mengamuk dan membantai seisi ruangan tersebut termasuk Prabu Kertanegara dan permaisurinya. Raja Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa Buddha pada Candi Singasari dan arca-nya terkenal dengan nama Joko Dolog.
Seperti diketahui, Raja Kertanegara adalah sosok putera Wisnuwardhana yang naik tahta Singhasari tahun 1268. Menurut Pararaton, Kartanegara adalah satu-satunya raja Singhasari yang naik takhta secara damai. Kertanagara merupakan sosok raja Jawa pertama yang ingin memperluas kekuasaannya mencakup wilayah Nusantara.
Namun disaat bersamaan Dinasti Yuan atau dikenal sebagai Kekaisaran Mongolia juga melakukan perluasan wilayah termasuk ke wilayah Nusantara. Kekaisaran Mongolia ini bahkan telah memiliki daerah kekuasan yang cukup luas.
Yakni dari Korea hingga Rusia (Kievan Rus) serta Timur-Tengah dengan menghancurkan Dinasti Abbasiyah di Baghdad dan kerajaan di Eropa Timur. Dinasti Yuan inilah yang membuat Kertanegara mengenal aliran Tantrayana kiri tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait