DOMPU, iNews.id - Warga petani di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengamuk di Kantor DPRD Dompu saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Senin (14/3/2022).
Petani asal Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, sontak saja berteriak lantang karena kecewa dengan RDPU yang dianggap tidak memberi keuntungan bagi para petani untuk menaikkan harga gabah.
"Kami hadir di RDPU ini untuk mendengarkan keputusan kenaikan harga gabah, tapi nyatanya rapat ini percuma saja dan tidak ada hasilnya," kata Supratman, saat diwawancarai di kantor DPRD Dompu.
Ia menyebutkan, harga gabah saat ini anjlok dan sangat merugikan para petani. Padahal, petani sudah mengeluarkan anggaran yang besar untuk membiayai masa produksi tanam hingga panen.
"Masa iya Gabah petani mau dibeli dengan harga Rp 3 ribu lebih perkilo gram. Padahal, Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditentukan oleh Pemerintah saat ini yakni Rp 4 ribu lebih perkilonya," jelasnya.
Atas kondisi ini, Supratman berikut warga lainnya yang hadir di gedung DPRD setempat, berharap adanya perubahan harga dengan adanya RDPU, namun tak membuahkan hasil.
Kecewa dengan hasil RDPU, warga petani mengancam akan memblokade jalan disejumlah titik. "Kami dalam waktu dekat akan menutup akses jalan hingga pemerintah dapat menaikan harga Gabah sesuai dengan HPP," tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Dompu, Muhammad Ihsan membatah, kalau RDPU tidak menuaikan hasil. Kata dia, RDPU adalah langkah DPRD menindaklanjuti aspirasi masyarakat khususnya para Petani.
"Di DPRD ini adalah tempat untuk berbicara dan menyampaikan aspirasi. Artinya, kami mengundang (memanggil) pemerintah dan Bulog agar bisa mendengarkan aspirasi mengenai harga gabah yang disampaikan para petani," jelas Muhammad Ihsan, yang juga didampingi Adi Rahmat, salah seorang anggota DPRD setempat.
Lanjut Ihsan, aspirasi para petani sudah ditindaklanjuti DPRD dengan memanggil pemerintah dan Bulog dalam RDPU tadi. "Jadi kalau dianggap RDPU tadi tidak ada hasil, itu tanggapan yang sangat tidak masuk akal," terangnya.
Ia juga menambahkan, bahwa DPRD sudah mengeluarkan rekomendasi meminta Pemerintah Daeraha Kabupaten Dompu dan Bulog agar lebih serius menangani masalah yang dihadapi oleh para Petani.
Bahkan dalam hal ini, legislatif meminta eksekutif untuk segera mencarikan solusi agar harga gabah petani bisa sesuai HPP.
"Kami juga dalam waktu dekat, akan kembali memanggil pemerintah dan lainnya untuk kembali membahas masalah ini sampai ada keputusan sesuai apa yang diharapkan petani," pungkasnya.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait