BIMA, iNews.id - Kantor Cabang (KC) Bima Bank NTB Syariah menyalurkan sejumlah bantuan untuk korban yang terdampak banjir bandang di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (08/2/2025).
Bantuan yang disalurkan Bank NTB Syariah ini, berupa paket sembako, terpal, puluhan mesin pompa air, dan juga air bersih untuk kebutuhan dapur masyarakat.
Sebelum menyerahkan bantuan, seluruh pegawai kantor cabang Bank NTB Syariah, mengambil titik kumpul di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Wera di Desa Tawali.
Usai brifing, seluruh paket bantuan dibawa ke Kantor Desa Nanga Wera untuk diserahkan ke para korban.
Agar bantuan tersalurkan tepat sararan, Pemerintah Desa sebelumnya mendata para korban dan menyerahkan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing di halaman kantor Desa Nanga Wera.
"Bantuan yang disalurkan Bank NTB ini, sebagai bentuk rasa peduli dan sekaligus memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat yang terkena dampak banjir bandang di desa nanga wera," kata Kepala KCP Wera Bank NTB Syariah, Muhammad, Minggu (09/2/2025).
Lanjut Arif (sapaan akrab Muhammad), Bank NTB Syariah akan terus berupaya membantu masyarakat yang terkena musibah besar seperti yang terjadi di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera.
Tentu hal itu dilakukannya karena Bank NTB Syariah sangat peduli. Terlebih, bantuan yang tersalurkan itu sangat bersifat kemanusiaan.
"Meski tak seberapa, semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban bagi para korban yang dilanda bencana alam. Selain itu, semoga pula tidak ada lagi bencana banjir atau cuaca ekstrem lainnya yang akan menyusul," harapnya.
Seperti yang diketahui, bencana banjir bandang di Kecamatan Wera dan Ambalawi yang terjadi pada Minggu (02/2/2025) sore, merupakan banjir terbesar selama ini.
Akibat banjir itu, sedikitnya 8 rumah terseret arus dan 7 jiwa warga desa yang hilang dan 120 KK yang terdampak. Dari 7 orang tersebut, 3 orang telah ditemukan dan 4 jiwa diantaranya masih dalam pencarian.
Selain itu, akibat tingginya curah hujan di Kecamatan Wera dan Ambalawi, infrastruktur jalan rusak seperti 3 jembatan putus, lahan pertanian rusak, longsor, dan sejumlah bendungan irigasi jebol.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait