Ditanya mengenai jumlah penghasilan dari usahanya tersebut, Nuraihan menjawab jika hasil usaha kedainnya itu bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 60 juta hingga Rp 90 juta perbulan.
"Keuntungan bervariasi tergantung dari musim. Kalau musim paceklik, antara 30 juta sampai 60 juta perbulannya. Tapi kalau lagi masa panen, bisa mencapai 90 juta perbulan," terangnya.
Meski usahanya kini sudah mulai berkembang di sejumlah wilayah lainnya, namun sosok Nuraihan tetap terlihat sederhana. Sebagai perempuan yang sejak kecil terlihat mandiri, ia patut mendapat apresiasi.
Kini kedai Aisy rencananya akan dikembangkan di wilayah Kecamatan Bolo dengan menyuguhkan menu yang sama. Hal tersebut juga dapat menginspirasi serta motivasi generasi milenial yang berbakat dalam berbisnis.
"Menu andalan kedai aisy diantaranya Stick Kenso, Stick Mosi, Stick Mozarella. Untuk paket aisy food diantaranya ada Paket Kenyang 35 ribu dan Paket Puas 35 ribu. Sementara paket aisy minuman, kita sediakan Paket Sahabat dengan tiga jenis rasa seharga 35 ribu. Dan juga ada Paket Teman harga 38 ribu dengan tiga jenis rasa. Kalau menu lokal, kita sediakan minuman rasa duren dan es campur," jelasnya.
Bagi yang ingin berkunjung ke Kedai Aisy, dari Kota Bima menuju arah timur dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit melintasi jalan negara. Kedai Aisy berada di sebelah kanan jalan tepatnya di Desa Pesa.
Agar lebih menikmati akan suasana kesejukan puncak Kecamatan Wawo, boleh berkunjung pada malam hari sembari mendengarkan irama musik akustik.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait