Menariknya, dalam menjalankan bisnis UMKM, Nova yang juga mengabdi di Dinas Perhubungan Kota Bima ini dibantu oleh 3 orang karyawan lepas yang siap menerima gaji setelah barang kerajinan laku terjual. Ketiga karyawannya itu tak lain dari kerabat terdekat yang diperkerjakan pada sesi finishing.
Disisi lain, setelah mengikuti berbagai ajang pameran lokal, tahun 2021 UMKM “Gallery Nofa Art Bima” resmi menjadi binaan PT Pertamina. Dari situ, Nova menerima sejumlah dana bantuan yang dipergunakannya untuk membeli keperluan bahan campuran seperti lem, bahan pengeras, dan bahan finishing epoxy resin.
Ia menargetkan hasil karya kerajinannya masuk juara pada ajang event Dekranasda NTB World tahun 2024. Event tersebut merupakan kali pertama diikutinya karena selama ini hasil kerajinannya hanya mengikuti pameran skala lokal.
“Saat ini saya tengah mempersiapkan semua kerajinan ukiran kayu terbaik untuk mengikuti event Dekranasda NTB World tahun 2024 ini. Cuma kendalanya pada bahan finishing yaitu epoxy resin. Bahan tersebut harus dipesan di Surabaya karena di Bima belum ada yang jual. Jika barang yang kami pesan terlambat, maka dipastikan pekerjaan kami akan terhambat ,” ungkap Nova saat dikunjungi di rumahnya.
Sebagai daerah yang dikelilingi hutan, diakuinya bahan utama kayu cukup mudah didapat. Bahkan di halaman rumahnya masih banyak stok lempengan kayu dan akar kayu yang rencananya akan dibuatkan meja yang bernilai seni tinggi guna ditampilkan pada event Dekranasda nantinya.
Meski saat ini bisnis UMKM nya belum terlalu meluas, ia berharap hasil kerajinan ukiran kayu maupun patung adat, bisa tembus pasar nasional lebih lebih pasar luar negeri. Nova sadar, dengan mengikuti berbagai event dan pameran, karya kerajinannya akan lebih dikenal.
“Ada banyak asa yang ingin saya raih, kelak hasil karya UMKM Gallery Nofa Art Bima tembus pasar internasional. Jika demikian, nama baik Daerah Bima akan terangkat, peluang lapangan kerja bagi masyarakat pengangguran akan terbuka,” tuturnya.
Ditanya soal omset? Nova tersenyum lantaran Bisnis UMKM jalan ditempat. Ia terus terang, masih mengumpulkan modal yang cukup guna membeli banyak bahan finishing dan sebuah komputer untuk mendesain barang pesanan dari pelanggan.
Editor : Edy Irawan