get app
inews
Aa Text
Read Next : Proyek Pembangunan Gudang Bikin Resah, Rumah Warga Ada yang Ambruk Akibat Daya Guncangan Tinggi

Pengawas Proyek Pembangunan Toko di Amahami Klarifikasi Soal Keluhan Warga BTN Sonco Tengge

Rabu, 06 November 2024 | 14:29 WIB
header img
Alat berat jenis breaker, sedang beroperasi di lokasi proyek pembangunan toko di Amahami. (Foto: iNewsBima.id)

BIMA, iNews.id - Pengawas pekerjaan penataan lahan di kawasan Amahami, Untung, memberikan klarifikasi seputar keluhan warga BTN Sonco Tengge, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, NTB, soal proyek pembangunan toko yang dinilai meresahkan dan menganggu kenyamanan.

Untung menjelaskan bahwa lahan tersebut adalah milik pribadi dengan luas satu hektar, dan proyek yang sedang berlangsung merupakan penataan lahan untuk pembangunan sebuah toko.

"Proses penataan lahan sudah berjalan selama tiga bulan, dan hingga kini masih berlanjut. Kondisi lahan yang berbukit dan berbatu memang memerlukan waktu lebih lama untuk ditata," katanya.

Menanggapi keluhan warga, Untung menyatakan bahwa pemilik lahan bersedia memberikan ganti rugi jika diperlukan.

Dia juga menegaskan bahwa persoalan ini sudah dimediasi oleh Lurah Dara, dan pihaknya akan tetap melanjutkan pekerjaan penataan lahan.

"Sebelumnya, warga memprotes penggunaan alat berat jenis vibro karena getarannya yang mengganggu lingkungan. Kami sudah menanggapi keluhan tersebut dengan menghentikan penggunaan vibro," jelas Untung.

Namun, menurutnya, protes masih berlanjut. Hanya saja Kali ini, warga keberatan dengan penggunaan alat berat lain yang juga diperlukan dalam penataan.

"Pekerjaan yang dikeluhkan warga akan kami alihkan ke lokasi sebelah utara agar jauh dari pemukiman," pungkasnya.

Seperti berita yang dimuat iNewsBima.id sebelumnya, saat ini warga BTN Sonco Tengge, merasa resah dan tidak nyaman  setelah rumah mereka banyak yang rusak akibat adanya getaran dari alat berat yang beroperasi di lokasi proyek tersebut.

Tak hanya plafon rumah yang ambruk, namun sebagian rumah warga retak dan mengalami kemiringan akibat tekstur tanahnya yang telah berubah.

Editor : Edy Irawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut