Tuntut Hukuman Mati 4 Terdakwa Pembunuhan, Keluarga Korban Unjuk Rasa di Kejari dan Pengadilan Bima

Edy Irawan
Ayu anak korban, tuntut 4 terdakwa pelaku pembunuhan diberi hukuman mati atau minimal seumur hidup oleh JPU. (Foto: iNewsBima.id)

BIMA, iNews.id - Keluarga Jakaria, korban kasus penbunuhan asal Desa Tolo Uwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Bima dan Pengadilan Negeri Bima, Selasa (25/7/2023). 

Aksi bermula di Kantor Kejari Bima ini berlangsung damai. Pihak keluarga menuntut 4 terdakwa pembunuhan dituntut hukuman mati atau minimal seumur hidup oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

Keempat terdakwa yakni bernama Subhan alias Ongki, Suparman alias Man, Ibrahim alias Turi, dan Abdul Manan alias Mansur. Kesemua terdakwa merupakan satu keluarga, yang terdiri dari ayah, dua anak kandung, dan seorang menantu.

"Saya minta ke empat terdakwa dituntut hukuman mati atau minimal hukuman seumur hidup," tegas anak kandung korban, Ayu, saat diwawancarai di halaman Kantor Kejari Bima. 

Dari pantauan, unjuk rasa dari puluhan keluarga korban ini terlihat dijaga ketat aparat Kepolisian. Aksi dapat berakhir di Kejari Bima setelah tuntutan massa disikapi oleh Kasi Pidum Kejari setempat. 

Dalam penyampaiannya, Kasi Pidum Kejari Bima tetap konsisten dalam penanganan kasus pembunuhan berencana terhadap korban Jakariah, anggota Satpol PP Kabupaten Bima pada Senin (20/2/2023) lalu. 

"Hingga detik ini, saya tetap konsisten dalam menangani perkara ini. Pasal yang kami terapkan tetap pada pasal pembunuhan berencana yakni pasal 340 KUHP," tegas Kasi Pidum Kejari Bima, Oktaviandi Samsurizal. 

Usai mendapat respon baik dari pihak Kejaksaan setempat, massa melanjutkan aksi di depan Kantor Pengadilan Negeri Bima, yang kebetulan kasus tersebut akan sidang perdana pada Selasa hari ini. 

"Kami minta Hakim PN Bima memberi hukuman seberat-beratnya pada 4 terdakwa, pelaku pembunuhan sadis. Kami sebagai keterwakilan keluarga korban, tidak akan tinggal diam, jika hukuman nantinya tidak divonis secara adil," teriak Korlap, Amir, dalam orasinya. 

Sebelumnya, empat terdakwa ini memperagakan 12 adegan dalam membunuh korbannya saat rekonstruksi yang digelar di halaman Mapolres Bima. Dalam rekonstruksi itu, terlihat korban dibunuh secara sadis dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan belati. Pembunuhan berencana itu dilakukan empat pelaku di depan istri korban. Peristiwa pembunuhan terjadi dalam rumah korban di Desa Tolo Uwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB.

Editor : Edy Irawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network