BIMA, iNewsBima.id - Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Bolo dan Madapangga, menggelar aksi solidaritas terkait seorang guru SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sofiyan (34), yang dianiaya siswanya lantaran ditegur merekok dalam ruang kelas.
Para guru ini menggelar aksi demonstrasi di pertigaan Cabang Bolo pada Kamis (09/11/2023), menuntut agar siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah, serta meminta seluruh sekolah di Bima tidak lagi menerimanya sebagai murid.
Tak hanya itu, para guru juga meminta pihak Kepolisian agar kasus yang telah dilaporkan tersebut diusut tuntas, untuk memberi efek jera pada siswa yang tega menganiaya gurunya hingga mengalami memar di wajahnya.
Menurut korlap aksi, Julfikli, dalam orasinya menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap guru oleh siswanya pada Selasa (07/11/2023), telah mencoreng dunia pendidikan.
Perilaku tersebut tidak sepatutnya bagi seorang siswa bertindak brutal, melanggar hukum, anarkis terhadap seorang guru yang mendidiknya.
"Kami melakukan aksi solidaritas hari ini sebagai bentuk solidaritas sesama guru. Aksi ini adalah aksi damai dan kami mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswa di SMKN Woha terhadap gurunya," ujar korlap aksi Julkifli pada saat orasinya.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait