BIMA, iNews.id - Mutasi dan rotasi ditubuh Polri adalah dinamika yang alami, dengan tujuan penyegaran dan sirkulasi jabatan yang lumrah adanya.
Seperti Kapolres Bima Kota AKBP Yudha Pranata dan sejumlah perwira menengah lainnya, beberapa hari lalu menerima Surat Keputusan (SK) mutasi dari Mabes Polri.
Terkait mutasi tersebut, dipastikan tidak ada sama sekali sebab dan unsur lain atas pergesaran jabatan Kapolres Bima Kota, yang rencananya akan menduduki jabatan baru di Polda NTB.
Terlebih lagi, beredar isu liar Kapolres Bima Kota ke Polda NTB dengan jabatan baru atas alasan dicopot karena sesuatu hal.
Polres Bima Kota melalui P.s Kasubseksi Pidm Sie Humas Aipda Nasrun, menegaskan bahwa mutasi Kapolres Bima Kota AKBP Yudha Pranata, tidak terkait dengan kasus narkoba seperti isu yang beredar. Mutasi di lingkup Polri sebagai sesuatu hal yang wajar guna penyegaran.
Nasrun juga menegaskan, pemberitaan yang menduga bahwa Kapolres Bima Kota AKBP Yudha Pranata dicopot karena masalah narkoba, itu merupakan sebagai upaya penggiringan opini.
"Mutasi tersebut sama sekali tidak terkait kasus narkoba," tegasnya.
Faktanya, lanjutnya, Kapolres Bima Kota saat ini dinilai merupakan Kapolres paling berprestasi dalam pengungkapan kasus Narkoba se Polda NTB.
Mutasi adalah hal yang biasa ditubuh Polri, apalagi kata Nasrun, AKBP Yudha Pranata sudah dua kali menempati jabatan Kapolres.
"Jabatan baru di Polda NTB setingkat lebih tinggi dari jabatan Kapolres atau jabatan job AKBP Mantap," sebutnya.
Tudingan Kapolres Bima Kota dipindah karena sorotan kasus narkoba, tidak memiliki bukti-bukti. Pemberitaan yang disampaikan salah satu media di Bima mengandung unsur bias yang merugikan Kapolres.
Bahkan, kata Nasrun, dalam pengungkapan kasus narkoba, dipimpin langsung Kapolres. Juga memberi ruang seluas luasnya kepada masyarakat untuk ikut mengungkap dan menangkap pelaku narkoba.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait