BIMA, iNews.id - Soal beredar luasnya dugaan penghinaan yang mengarah pada unsur kebencian terhadap PT Citra Putra Indarab (CPI) di Media Sosial baru-baru ini, Direktur PT CPI Livian Asnawiyah kini mulai menyikapi lewat media.
Terlihat, berbagai postingan sejumlah oknum di medsos yang menyebut bahwa PT CPI telah menelantarkan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Bima di Balai Latihan Kerja Luar Negeri ( BLK-LN ) yang katanya mengintimidasi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), bahkan disebut pula pihak perusahaan tersebut meminta ganti rugi Rp20 juta pada CPMI yang mengundurkan diri.
"Entah itu informasi dari pihak mana, sehingga banyak postingan - postingan serupa yang mengarah pada dugaan ujaran kebencian, penghinaan, memicu permusuhan dan pencemaran nama baik perusahaan serta nama baik saya sendiri sebagai Direktur PT CPI,"kata Direktur PT CPI, Livian Asnawiyah, saat dikonfirmasi via handphone WA di Negara Taiwan, Selasa (17/1/2023).
Seperti disebutkan pula dalam akun facebook Daela Dinda, hingga sekarang masing tertera dalam dinding unggahannya yang menyebut "Direktur PT CPI sebagai otak mafia perdagangan manusia", belum lagi beragam status di medsos yang terus menyerang diri pribadi maupun perusahaannya.
"Apa iya tahu arti mafia perdagangan manusia?, sehingga tuduhan itu mengarah pada perusahaan kami. Di postingannya, Kepala Cabang CPI Bima dituduh pula melakukan penelantaran TKW dan bermain cantik dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima," kutibnya.
Atas postingan provokasi itu, kata Mam Vivi (sapaan akrab Direktur PT CPI), pihaknya telah melaporkan kasus tersebut di Polres Bima Kota, dan kemungkinan akan melaporkan pula di Mabes Polri setelah dirinya tiba di Indonesia.
"Demi menjaga dan melayani PMI kami, saat ini saya masih sedang memonitoring keberadaan dan kondisi mereka di Luar Negeri. Entah mendengar keluhan mereka atau pun sekedar menengok kabarnya di tempat kerja di negara Taiwan," sambutnya.
Editor : Edy Irawan