get app
inews
Aa
Read Next : Pelabuhan Bima Bakal Jadi Pelabuhan Internasional, Gubernur NTB dan KSOP Bima: Terima Kasih Menhub

Tiga Hari Balita Meninggal Disuntik Perawat, Perwakilan RS Kunjungi Rumah Duka

Sabtu, 05 Maret 2022 | 14:42 WIB
header img
Perwakilan RSUD Kota Bima saat berbelasungkawa di rumah orang tua balita yang meninggal saat disuntik. (Foto: ctr)

BIMA, iNews.id - Tiga hari pasca seorang balita meninggal usai disuntik di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengunjungi rumah duka di Kelurahan Jatibaru, Kecamatan Asakota, Kota Bima pada Jumat (04/3/2022) sore. 

Kedatangan empat orang pihak RS tersebut, tak lain sebagai rasa berbelasungkawa atas meninggalnya Muhammad Alfa Rizki, balita yang baru berusia 3 tahun. Selain itu, pihak RS juga menyerahkan santunan Rp 500 ribu kepada ibu balita tersebut. 

Dihadapan perwakilan Rumah Sakit yang hadir, Fahrizal, ayah dari balita tersebut masih menyesali akan tindakan medis dari Rumah Sakit Umum Kota Bima yang menyebabkan anaknya hingga meninggal dunia. 

"Saya utarakan semua penyebab kematian anak saya dihadapan Direktur Rumah Sakit yang ikut hadir. Termasuk saat cairan suntikan masuk melalui infus, anak saya tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya. Iya, belum selesai cairan disuntik langsung meninggal," kata Fahrizal, saat dikonfirmasi kembali oleh media iNewsBima.id Sabtu (05/3/3/2022). 

Meski saat kunjungan pihak RS menjelaskan secara medis akan kejadian tersebut, sebagai masyarakat awam dirinya tak mengerti. 

"Pada intinya anak saya tidak akan bernasib sampai meninggal dunia. Sebab, sebelum disuntik ia minta makan nasi kuning, mengupas sendiri telur puyuh, main handphone sambil ketawa diatas tempat tidur. Masa iya anak yang aktif seperti itu bisa meninggal dunia seketika kalau bukan ada kesalahan obat dari cairan suntikan itu," duganya. 

Tak ingin memperpanjang argumen, Fahrizal pun hanya terdiam setelah pihak rumah sakit menjelaskan secara medis penyebab kematian anaknya. Akan tetapi, ia pun sangat merasa lega karena sudah mengeluarkan semua rasa kekesalannya dihadapan pihak rumah sakit yang berkunjung. 

"Saya berharap, tidak ada lagi Alfa Rizki lainnya yang akan bernasib sama seperti anak kami. Dan juga saya sarankan, jika ada alat medis yang rusak agar dapat diperbaiki atau diganti. Seperti patient monitor alat pendeteksi jantung di rumah sakit itu, jika tidak digerakkin maka alat itu tidak berfungsi," ungkapnya.

Editor : Edy Irawan

Follow Berita iNews Bima di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut