Logo Network
Network

Demo Tolak Wacana Penundaan Pemilu, Mahasiswa dan Polisi Terlibat Bentrok

Edy Irawan
.
Senin, 11 April 2022 | 19:25 WIB
Demo Tolak Wacana Penundaan Pemilu, Mahasiswa dan Polisi Terlibat Bentrok
Demonstran saat berhamburan kabur setelah polisi mengeluarkan tembakan gas air mata. (Foto: ewn)

BIMA, iNews.id - Kericuhan mewarnai aksi unjukrasa gabungan mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima, di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/4/2022) sore. 

Dalam aksinya, demonstran menolak adanya wacana penundaan pemilu, penambahan masa jabatan presiden 3 periode, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menuntut terkait kelangkaan minyak goreng. 

Aksi para mahasiswa ini tak mendapat reaksi positif dari Ketua DPRD setempat, sehingga memancing emosi lalu terjadi kericuhan hingga berakhir bentrok. 

Dari pantauan iNewsBima.id , massa aksi berawal merusak pintu gerbang setelah membongkar kawat berduri yang dipasang polisi. Tak puas dengan aksinya, sejumlah mahasiswa lain melempari gedung DPRD Bima dan papan reklame yang terpasang depan halaman DPRD. 

Melihat ada reaksi anarkisme dari pendemo, aparat kepolisian dari Polres Bima Kota dan Brimobda NTB, yang mengeluarkan tembakan gas air mata

Sontak, para pendemo langsung berhamburan lari kocar kacir menghindari gas air mata. Meski demikian, sejumlah mahasiswa lainnya tetap melakukan aksi perlawanan dengan melempari polisi. 

Aksi bentrokan ini dapat dibubarkan setelah aparat gabungan terus memukul mundur dengan tembakan gas air mata ke arah pendemo. 

Massa pun dapat bubarkan dan kembali ke kampusnya masing-masing. "Aksi ini terkait adanya kelangkaan minyak goreng dan sejumlah tuntutan lainnya dari para mahasiswa," ungkap singkat Kapolres Bima Kota, Henry Novika Chandra, saat diwawancarai usai bentrokan terjadi. 

Editor : Edy Irawan

Follow Berita iNews Bima di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.