Program pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Bima lanjut HML (sapaan akrab H. Muhammad Lutfi) diantaranya pemberian tablet tambah darah kepada sekolah/SLTA, makanan tambahan kepada keluarga beresiko stunting berupa telur.
Sementara itu, angka stunting Kota Bima pada tahun 2022 sebesar 13,70 persen, tahun 2023 bulan Februari sebesar 12,52 persen. Dengan keberhasilan pada program Bangga Kencana diterima oleh Wali Kota Bima dan Ketua TP PKK Kota Bima mendapat penghargaan Karya Mandala Kencana dari BKKBN Pusat.
Selain itu juga, ada Tim Pendamping Keluarga yang akan mendata Catin Bumil pasca persalinan dan balita, untuk mendeteksi secara dini pasangan yang akan menikah sehat atau tidak, sehingga dengan adanya Tim Pendamping Keluarga diharapkan Kota Bima mampu menurunkan angka stunting sesuai komitmen Wali Kota Bima di tahun 2024 dibawah 10 persen.
“Tim Pendamping Keluarga (TPK) akan dilatih pada tanggal 22 Maret 2023, dan akan memperoleh dana operasional bagi bidan, PKK Kelurahan, Kader KB dan Kader Posyandu," ungkapnya
Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kota Bima, pada tahun 2023 berhasil mendapatkan Penghargaan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta dari Kemenko PMK Republik Indonesia.
Karena Kota Bima mampu memenuhi 99,27 persen warganya untuk memperoleh jaminan kesehatan dibanding Kabupaten/Kota lain, sehingga Kota Bima dinobatkan sebagai daerah terbaik dalam penanganan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
Kemudian untuk mendekatkan pelayanan kesehatan, saat ini Pemerintah Kota Bima mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan RI untuk Sarana dan Prasarana tahun 2024, memperoleh bantuan Pembangunan Puskesmas Penanae setara dengan Puskesmas Paruga, Puskesmas Mpunda dan Puskesmas Kumbe.
Editor : Edy Irawan
Artikel Terkait