BIMA, iNews.id - PT Citra Putra Indarab (CPI) Cabang Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), rencana akan menutup proses Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Bima.
Hal itu diutarakan Direktur Utama PT CPI Livian Asnawiyah melalui akun Facebooknya. Dalam postinganya, Livian mempertegas akan menutup proses CPMI asal Bima dalam beberapa hari kedepan, atau setelah proses pemberangkatan CPMI yang telah mengikuti Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN).
"Untuk wilayah BIMA ,SIAP - SIAP untuk kami Tutup Proses nya," ucap akun Facebook Livian Asnawiyah milik Direktur PT CPI, dalam postingannya 4 hari lalu.
Terlihat dalam postingan tersebut, Mem Vivi (sapaan akrab Dirut PT CPI), agak sedikit kecewa atas banyaknya CPMI asal Bima yang kabur di negara Taiwan sebelum masa potongan selesai.
Ia pun mengeluh, jika CPMI yang kabur tersebut sangat merugikan pihak perusahaannya, dan iya harus bertanggung jawab membayar semua tagihan cicilan bank atas utang yang dipinjam oleh para CPMI yang kabur.
"BISMILLAH ... sudah di tagih cicilan bank nya anak BIMA yang kabur - kabur
Alhamdulilah biar gak kaya masih bisa bayar hutang nya para penipu. sudah resiko jadi penanggung jawab hutang harus bayarin kalau yang di tanggung jawabin kabur mangkir," keluh Mem Vivi dalam awal postingan.
"kali ini dapat tagihan hutang nya anak - anak BIMA yang kabur ninggalin warisan utang buatku," sambungnya.
Meski demikian, hal itu menjadi tabungan akhirat bagi dirinya dalam setiap problem hidup. "Lumayan tabungan akhirat Trimakasih ya Allah di kasih kesempatan nabung walau dengan cara begini," tulisnya pada paragraf kedua.
Ia membeberkan, nama CPMI asal Bima yang kabur di negara penempatan Taiwan yakni Suhada, Santiman, Dika Astina dan Faisal.
"Besok-besok tagihan punya siapa lagi yang harus ku bayar?," timpanya
Diakuinya, PT CPI lebih dari 10 tahun telah membantu Bima tanpa proses masalah walau di satu sisi sering mendapat gangguan oknum yang dianggap garang.
"kami demi membantu adek-adek mendapat gaji yang besar, kita tetap berdiri di sana dan terus berusaha agar CPMI BIMA yang dulu hanya bisa ke Brunai, Arab dan Malaysia. Lalu bisa masuk TAIWAN karna kitalah yang mempeloporinya," akunya.
"Saat ini sudah cukup rasanya pengabdian kita, sekarang sudah waktu nya membantu wilayah lain yang butuh jamaan pengabdian kita," tegasnya Livian pada postingan itu.
Sementara itu, Direktur PT CPI yang dihubungi media iNewsBima.id via chat WhatsApp menegaskan, bahwa CPMI yang sudah proses akan dilanjutkan, terkecuali CPMI proses baru tak akan diterima lagi.
"Yang sudah mengikuti pelatihan saja yang boleh masuk karena terlanjut, soalnya kasihan sudah menunggu lama. Sementara close dulu capek," katanya.
Ia juga mengungkapkan, jika alasannya pemberhentikan proses CPMI asal Bima karena membuat pusing dan sakit saudaranya, yang juga ikut bertanggungjawab menangani proses CPMI asal Bima-NTB.
"Mendingan tutup dulu daripada adek saya terganggu kesehatannya. Untuk masalah ini jangan dimuat di media, kalau dimuat nggak etis karena kita masih memproses yang sudah daftar," ulasnya.
Terakhir dalam pesan WhatsApp nya, Vivi mempertegas agar postingannya di Facebook jangan pernah di share ke media sosial. "Gak usah share-share kita punya fb," tutupnya
Editor : Edy Irawan