Kejadian pembakaran logistik pemilu ini, lanjutnya, diduga dipicu sekelompok massa yang merasa kecewa lantaran ada Caleg dari wilayah setempat kurang mendapat dukungan dari masyarakat lain.
"Penyerangan yang berujung pembakaran kotak surat suara ini, terjadi disaat petugas KPPS sedang menghitung perolehan suara Caleg DPRD Kabupaten Bima, setelah kotak surat suara untuk Pilpres, DPRD Provinsi, DPD dan DPR RI semua telah dihitung," jelasnya.
Sementara terkait gejolak Pemilu di Kecamatan Parado, KPUD Bima kini sedang menggelar rapat pleno. Selain itu, KPUD Bima juga terus intensif berkoordinasi dengan KPU Provinsi NTB untuk langkah yang diambil meski Bawaslu sudah mengeluarkan rekomendasi.
"Bawaslu mengeluarkan rekomendasi, agar penghitungan suara untuk Kecamatan Parado dihentikan sementara. Untuk langkah lainnya nanti, kami terus membangun koordinasi dengan pimpinan yang ada di KPUD Provinsi," terangnya.
Informasi yang dihimpun media ini, kondisi wilayah Kecamatan Parado pasca kejadian tersebut masih menegang. Sejumlah aparat Kepolisian dan TNI terus disiagakan di sejumlah titik.
Editor : Edy Irawan